Monday, December 26, 2011

7 Langkah Mencegah Ulkus Kaki Diabetik


Sebagian pasien diabetes mengembangkan kondisi yang disebut ulkus kaki diabetik. Kulit
mengalami kerusakan, memiliki semacam borok di mana Anda dapat melihat jaringan di
bawahnya. Ulkus terutama muncul di telapak kaki.
Ulkus dapat sembuh dengan perawatan. Namun, pada
kasus terburuk di mana borok meluas dan tidak kunjung
sembuh, amputasi mungkin harus dilakukan agar infeksi
tidak mengancam jiwa. Pencegahan dan perawatan yang
tepat dapat menghindari agar hal terburuk itu tidak terjadi.

 
Mengapa ulkus terjadi?
Ulkus kaki diabetik disebabkan oleh komplikasi diabetes
pada saraf dan/ atau pembuluh darah:
Kerusakan saraf. Kerusakan saraf karena diabetes
menyebabkan hilangnya sensasi di kaki. Kondisi ini dikenal
sebagai neuropati perifer. Saraf yang biasanya
membawa sensasi rasa sakit ke otak dari kaki tidak berfungsi dengan baik. Penderita
diabetes dapat mengalami luka karena menginjak sesuatu, mengenakan sepatu ketat, atau
tersandung tanpa menyadarinya hingga berhari-hari atau minggu. Hilangnya sensasi juga
menyebabkan berkurangnya mekanisme perlindungan terhadap kaki. Orang yang sehat akan
menyadari bila terlalu banyak tekanan pada kaki dan secara otomatis menyesuaikan posisi.
Tidak demikian bila saraf telah rusak. Akibatnya, selain menimbulkan luka, kaki dapat
mengalami deformitas (perubahan bentuk), misalnya penebalan kulit di sebagian telapak
atau tumit.
Penyakit pembuluh darah. Diabates dapat menyebabkan penyempitan pembuluh arteri
(oklusi arteri perifer) maupun pecahnya pembuluh darah kecil (mikroangiopati).
Penyempitan atau kerusakan pembuluh darah ini mengurangi aliran darah ke kaki, sehingga
menyebabkan borok pada jaringan yang mati karena kekurangan nutrisi. Sirkulasi darah yang
buruk juga menyebabkan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri terganggu. Luka menjadi
sulit disembuhkan dan bahkan semakin meluas.
Pencegahan
Tahapan Ulkus
Ulkus kaki diabetik dapat dibagi
menjadi tahapan-tahapan berikut:
Tahap 0: Tidak ada luka, namun
ada deformitas kaki atau
pembentukan kalus.
Tahap 1: Ulkus kecil yang
dangkal
Tahap 2: Ulkus yang meluas ke
tulang atau kapsul sendi
Tahap 3: Ulkus dengan infeksi,
abses atau osteomielitis
Tahap 4: Jaringan di telapak kaki
bagian depan atau tumit mati
Tahap 5: Jaringan di daerah
seluruh kaki mati
Secara umum, semakin baik pengendalian diabetes Anda, semakin kecil kemungkinan Anda
untuk mengembangkan komplikasi diabetes, termasuk ulkus kaki. Selain itu, pengelolaan
hipertensi dan kolesterol darah serta faktor risiko lain akan mengurangi risiko komplikasi diabetes.
Jika Anda merokok, Anda sangat disarankan untuk berhenti merokok. Merokok merusak sirkulasi
dan mengurangi jumlah oksigen di dalam darah. Secara khusus, hal-hal berikut dapat dilakukan
untuk mencegah timbulnya ulkus:
1. Periksa kaki Anda secara teratur setiap hari, terutama pada telapak kaki dan ruang antar
jari. Minta kerabat Anda untuk membantu bila Anda memiliki masalah penglihatan sehingga
tidak dapat memeriksa kaki sendiri. Perhatikan apakah ada kulit yang robek, memar, ruam,
melepuh, atau kapalan. Segera konsultasikan dengan dokter bila Anda menemukan masalah
di kaki yang tidak sembuh dalam beberapa hari.
2. Cuci kaki Anda setiap hari dengan sabun yang lembut. Rendamlah kaki dengan suhu 37
° sampai 38 ° C selama tiga sampai lima menit, lalu basuhlah dengan sabun yang lembut.
Penderita diabetes dengan neuropati seringkali kurang sensitif terhadap suhu. Gunakan
termometer untuk memastikan suhu air tidak terlalu tinggi.
3. Potonglah kuku-kuku di jari kaki Anda dengan hati-hati. Mintalah bantuan kerabat jika
Anda tidak mampu untuk memotong kuku Anda sendiri.
4. Olesi kaki dengan krim pelembab agar tidak retak, terutama pada ruang di antara jari
kaki.
5. Gunakan alas kaki. Jangan berjalan tanpa alas kaki. Gunakan sandal atau sepatu yang
tidak terlalu longgar atau sempit, dengan bantalan yang baik. Bila kaki Anda telah mengalami
deformitas, gunakan sepatu yang telah disesuaikan dengan kaki Anda. Dokter dapat
merekomendasikan sepatu yang dirancang khusus (sepatu ortopedi) sesuai dengan bentuk
kaki Anda.
6. Pilih kaus kaki dengan kandungan katun yang tinggi sehingga menyerap keringat dan
tidak mudah mengiritasi.
7. Jadwalkan kunjungan ke dokter. Pasien diabetes perlu diperiksa dokter setidaknya
setahun sekali. Dokter akan memeriksa kaki Anda untuk melihat tanda-tanda awal gangguan
saraf atau sirkulasi darah dan masalah kaki lainnya.

No comments:

Post a Comment

Amazon health